Kamis, 15 Maret 2012

karya ilmiah tentang sampah


Latar Belakang
Bumi adalah tempat tumbuh dan berkembang berbagai makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia. Alam dan makhluk hidup secara natural membentuk keseimbangan, sinergi, homeostatis, rantai makanan, daur hidup, tumbuh dari kecil sampai besar, dari muda sampai tua, dari anak menjadi dewasa. Segala sesuatunya saling berhubungan di alam dan saling melengkapi satu sama lain. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa sempurna oleh Tuhan dan kita tinggal menikmati serta melestarikannya.
Namun, kita sebagai manusia kadang kala lalai bahwa bumi ini tidak kita huni sendiri. Di bumi ada red oak, naphentes, pohon pinus, beruang kutub, orang utan, kanguru, unta, harimau Bengala, ikan paus putih, ikan salmon, gajah Afrika, elang Jawa, sampai tarsius yang berbagi ruang dengan kita. Sering kali kita mengabaikan hal ini dengan membuang limbah pabrik ke laut sehingga merusak biota laut dan terumbu karang, membuang limbah ke sungai sehingga mencemari mata air, menebang pohon secara liar sehingga mempengaruhi proses penyerapan CO, di udara, membakar hutan sehingga membuat polusi udara dan memicu timbulnya penyakit saluran pernafasan (ISPA), membunuh hewan untuk diambil gading, kulit, cula, atau siripnya. Tidak heran mengapa sekarang banyak spesies terancam punah seperti gajah Afrika, harimau Sumatra, buaya Amazon, badak bercula satu, dan hiu putih.
Penggunaan bahan bakar dari minyak bumi serta penggunaan peralatan yang menggunakan freon, misal kulkas dan AC, menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house gases) yang sangat berbahaya bagi manusia. Dekade temperatur bumi dan efek rumah kaca mengalami kenaikan signifikan, dan secara drastis naik mulai tahun 1960 sampai sekarang.
Efek rumah kaca membuat lapisan ozon (03) berlubang. Padahal, lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi terhadap radiasi, panas, dan sinar ultraviolet (UV) matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit, pemanasan global, pergantian musim tak teratur (musim dingin menjadi musim panas, musim semi menjadi musim gugur), e/ Wino (musim kering berkepanjangan penyebab kekeringan dan gagal panen), la nina (musim hujan terus-menerus yang mengakibatkan banjir). Hal inilah yang mengakibatkan di Indonesia, salah satu tempat dilanda banjir, sedangkan di lain tempat kering kerontang. Pada gambar di atas tampak terjadi anomali suhu yang signifikan pada tahun 1997-2006 dibandingkan tahun 1891-1900 yang ditandai dengan berubahnya warna dari biru muda ke kuning oranye.
1
Efek rumah kaca juga membuat permukaan air laut naik karena mencairnya gugusan es di Artik dan Antartika. Dalam 30 tahun terakhir, lautan es Artik mengecil hingga 40 persen (National Geographic, Juni 2007). Glasier putih yang mencair akan mengekspos permukaan bumi yang hitam gelap sehingga bumi lebih banyak menangkap panas matahari. Tempat tersebut bukan hanya merupakan bongkahan es belaka, namun bagian dari tempat hidup dan koeksistensi berbagai macam makhluk hidup seperti beruang kutub, anjing laut, walrus, dan penguin. Penyu sutim hamparan es tersebut akan memicu punahnya beberapa spesies hewan di sana karena tempat tinggal dan makanannya habis. Beruang kutub utara diramalkan akan punah karena habitatnya yang mengecil. Bobot hewan itu mengalami penyusutan signifikan dalam dekade akhir ini. Makanan beruang adalah ikan, mereka mencarinya dengan membuat lubang di lapisan es sehingga ketika ada ikan lewat langsung disambarnya. Sekarang jangankan membuat lubang, untuk mencari tempat berpijak saja susah karena banyaknya es yang mencair sehingga beruang hams sering melompat berpindah balok es. Tak jarang ikan pun susah ditangkap. Beruang kutub harus berenang bermilmil demi mendapatkan tempat baru, dan ini berisiko besar karena domain beruang kutub bukanlah di laut.
Eric Rignot, ilmuwan dari NASA Jet Propulsion Laboratory yang telah melakukan observasi di Greenland mengatakan bahwa terjadi kenaikan 2 kali lipat penyusutan es di Greenland dalam dekade terakhir Mi. Eric Rignot menghitung Greenland mengalami penyusutan es sebanyak 54 mil kubik pada tahun 2005. Apabila pemanasan global terus terjadi, maka diramalkan pantai akan hilang, menenggelamkan Florida, Banglades, dan Belanda, serta menyebabkan migrasi 10 juta penduduk. Deretan kerusakan alam ini semakin panjang dan bertambah kompleks.
Salah satu masalah yang tak kalah krusial adalah persoalan sampah. Sampah ialah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan basil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sumber sampah bisa berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material yang kita gunakan sehari-hari.
Sebenarnya sampah bukanlah tidak ada harganya. Sampah adalah sesuatu yang bernilai bila kita tahu dan mau memanfaatkannya kembali. Uang yang dihasilkannya pun tidak sedikit.
Permasalahan:
     Apa dampak sampah bagi kehidupan?
     Bagaimana cara memanfaatkan sampah agar menjadi barang yang bernilai?
Tujuan penulisan:
Untuk mengetahui dampak serta manfaat sampah bagi kehidupan
Pembatasan masalah:
·        Pengertian sampah
·        Dampak sampah bagi kehidupan
·        Pemanfaatan  sampah agar menjadi barang yang bernilai

PEMBAHASAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.  Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagai menurut jenis-jenisnya, seperti, sampah alam, sampah konsumsi, sampah orgaik, sampah anorganik, dan lain-lain.
Dalam kehidupan, sampah mempunyai dampak negatif dan positif. Dampak negatif sampahantara lain
1.      Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadahi merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat yang dapat menjangkitkan penyakit, seperti diare, kolera, demam berdarah, dan lain-lain.
2.      Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
3.      Pembuangan sampah padat kebadan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum, seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
4.      Infrastuktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadahi, seperti tingginya biaya yang diperlikan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Selain mempunyai dampak negatif, sampah juga mempunyai dampak positif bagi kehidupan antara lain
1.      Menjadi lapangan kerja bagi sebagian orang, seperti pemulung, pengepul barang bekas, supir truk sampah, sampai ke dinas kebersihan kota.
2.      Pengelolaan sampah yang tepat dapat menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos bahkan menjadi bahan bakar gas
3.      Sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar
4.      Dan manfaat lainnya

Penegelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya bagi kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.

Praktek pengelolaan sampah berbeda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi diarea metropolitan biasanya menjadi tenggunjg jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh peruasahaan pengelola sampah.
Tujuan pengelolaan sampah ada dua yaitu, mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan mengelola sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Ada berbagai macam metode dalam mengelola sampah dan dapat digunakan untuk menjadi barang yang bernilai, diantaranya adalah
·        Daur ulang
Metode ini adalah aktivitas yang paling populer yaitu dengan mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang seperti botol bekas untuk dapat digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan . Barang  yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, koran, kardus, majalah, dan lain-lain.
·        Pengkomposan
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan dapat diolah menggunakan proses biologis untuk kompos, hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas metana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik, contoh dari pengomposan adalah “Green Bin Program” di Toronto Canada yang mengolah sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk dikomposkan.
·        Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara “Perlakuan Panas” berfariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubung, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Dilakukan diwadah tertutup pada tekanan tinggi. Cara ini dapat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Gasifikasi dan gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonfersi material organik langsung menjadi gas sintesis. Gas ini kemudian dibakar sehingga menghasilkan listrik dan uap.
·        Metode penghindaran dan pengurangan
Metode ini mencegah zat sampah terbentuk atau dikenal dengan pengurangan sampah. Metode ini menggunakan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak mendisain produk supaya bisa diisi ulang (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik).  Mengajak  konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (kertas tissue), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (pengurangan bobot kaleng minuman). Kita juga dapat mendesain kaleng bekas untuk dijadikan pot bunga.
  

Kesimpulan:
Sampah ialah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan basil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Sampah mempunyai dampak negatif dalam kehidupan makhluk hidup, tetapi juga mempunyai dampak positif bagi sebagian masyarakat. Sebenarnya sampah bukanlah tidak ada harganya. Sampah adalah sesuatu yang bernilai bila kita tahu dan mau memanfaatkannya kembali. Uang yang dihasilkannya pun tidak sedikit.
Saran:
Masyarakat harus menyadari, bahwa disamping mempunyai dampak negatif sampah juga mempunyai dampak positif dan dapat menghasilkan barang yang bernilai, apabila kita mau memanfaatkannya kembali. Dengan memanfaatkan sampah, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Jadi, kita tidak boleh memandang sebelah mata adanya sampah disekitar kita.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar