Latar Belakang
Bumi adalah tempat tumbuh dan berkembang berbagai makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia. Alam dan makhluk hidup secara natural
membentuk keseimbangan, sinergi, homeostatis, rantai makanan, daur hidup,
tumbuh dari kecil sampai besar, dari muda sampai tua, dari anak menjadi dewasa.
Segala sesuatunya saling berhubungan di alam dan saling melengkapi satu sama
lain. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa sempurna oleh Tuhan dan kita
tinggal menikmati serta melestarikannya.
Namun, kita sebagai manusia kadang kala lalai bahwa bumi ini
tidak kita huni sendiri. Di bumi ada red oak, naphentes, pohon pinus, beruang
kutub, orang utan, kanguru, unta, harimau Bengala, ikan paus putih, ikan
salmon, gajah Afrika, elang Jawa, sampai tarsius yang berbagi ruang dengan
kita. Sering kali kita mengabaikan hal ini dengan membuang limbah pabrik ke
laut sehingga merusak biota laut dan terumbu karang, membuang limbah ke sungai
sehingga mencemari mata air, menebang pohon secara liar sehingga mempengaruhi
proses penyerapan CO, di udara, membakar hutan sehingga membuat polusi udara
dan memicu timbulnya penyakit saluran pernafasan (ISPA), membunuh hewan untuk
diambil gading, kulit, cula, atau siripnya. Tidak heran mengapa sekarang banyak
spesies terancam punah seperti gajah Afrika, harimau Sumatra, buaya Amazon,
badak bercula satu, dan hiu putih.
Penggunaan bahan bakar dari minyak bumi serta penggunaan
peralatan yang menggunakan freon, misal kulkas dan AC, menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca (green house gases) yang sangat berbahaya bagi manusia. Dekade
temperatur bumi dan efek rumah kaca mengalami kenaikan signifikan, dan secara
drastis naik mulai tahun 1960 sampai sekarang.
Efek rumah kaca membuat lapisan ozon (03) berlubang. Padahal,
lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi terhadap radiasi, panas, dan sinar
ultraviolet (UV) matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit, pemanasan global,
pergantian musim tak teratur (musim dingin menjadi musim panas, musim semi
menjadi musim gugur), e/ Wino (musim kering berkepanjangan penyebab kekeringan
dan gagal panen), la nina (musim hujan terus-menerus yang mengakibatkan
banjir). Hal inilah yang mengakibatkan di Indonesia, salah satu tempat dilanda
banjir, sedangkan di lain tempat kering kerontang. Pada gambar di atas tampak
terjadi anomali suhu yang signifikan pada tahun 1997-2006 dibandingkan tahun
1891-1900 yang ditandai dengan berubahnya warna dari biru muda ke kuning
oranye.
Efek rumah kaca juga
membuat permukaan air laut naik karena mencairnya gugusan es di Artik dan
Antartika. Dalam 30 tahun terakhir, lautan es Artik mengecil hingga 40 persen
(National Geographic, Juni 2007). Glasier putih yang mencair akan mengekspos
permukaan bumi yang hitam gelap sehingga bumi lebih banyak menangkap panas
matahari. Tempat tersebut bukan hanya merupakan bongkahan es belaka, namun
bagian dari tempat hidup dan koeksistensi berbagai macam makhluk hidup seperti
beruang kutub, anjing laut, walrus, dan penguin. Penyu sutim hamparan es
tersebut akan memicu punahnya beberapa spesies hewan di sana karena tempat
tinggal dan makanannya habis. Beruang kutub utara diramalkan akan punah karena
habitatnya yang mengecil. Bobot hewan itu mengalami penyusutan signifikan dalam
dekade akhir ini. Makanan beruang adalah ikan, mereka mencarinya dengan membuat
lubang di lapisan es sehingga ketika ada ikan lewat langsung disambarnya.
Sekarang jangankan membuat lubang, untuk mencari tempat berpijak saja susah
karena banyaknya es yang mencair sehingga beruang hams sering melompat
berpindah balok es. Tak jarang ikan pun susah ditangkap. Beruang kutub harus
berenang bermilmil demi mendapatkan tempat baru, dan ini berisiko besar karena
domain beruang kutub bukanlah di laut.
Eric Rignot, ilmuwan dari NASA Jet Propulsion Laboratory yang
telah melakukan observasi di Greenland mengatakan bahwa terjadi kenaikan 2 kali
lipat penyusutan es di Greenland dalam dekade terakhir Mi. Eric Rignot
menghitung Greenland mengalami penyusutan es sebanyak 54 mil kubik pada tahun
2005. Apabila pemanasan global terus terjadi, maka diramalkan pantai akan
hilang, menenggelamkan Florida, Banglades, dan Belanda, serta menyebabkan
migrasi 10 juta penduduk. Deretan kerusakan alam ini semakin panjang dan
bertambah kompleks.
Salah satu masalah yang tak kalah krusial adalah persoalan
sampah. Sampah ialah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan basil
aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah
diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan
buangan atau sampah. Sumber sampah bisa berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya. Jumlah atau volume
sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang atau material
yang kita gunakan sehari-hari.
Sebenarnya sampah bukanlah tidak ada harganya. Sampah adalah
sesuatu yang bernilai bila kita tahu dan mau memanfaatkannya kembali. Uang yang
dihasilkannya pun tidak sedikit.
Permasalahan:
Apa dampak sampah bagi kehidupan?
Bagaimana cara memanfaatkan sampah
agar menjadi barang yang bernilai?
Tujuan penulisan:
Untuk mengetahui dampak serta manfaat sampah bagi kehidupan
Pembatasan masalah:
·
Pengertian
sampah
·
Dampak
sampah bagi kehidupan
·
Pemanfaatan sampah agar menjadi barang yang bernilai
PEMBAHASAN
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi
karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah
dapat dibagai menurut jenis-jenisnya, seperti, sampah alam, sampah konsumsi,
sampah orgaik, sampah anorganik, dan lain-lain.
Dalam kehidupan, sampah mempunyai dampak negatif dan positif.
Dampak negatif sampahantara lain
1.
Dampak
terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang
kurang memadahi merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat yang dapat menjangkitkan penyakit, seperti
diare, kolera, demam berdarah, dan lain-lain.
2.
Dampak
terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
3.
Pembuangan
sampah padat kebadan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi
fasilitas pelayanan umum, seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
4.
Infrastuktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadahi,
seperti tingginya biaya yang diperlikan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampah dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
Selain mempunyai dampak negatif, sampah juga mempunyai dampak
positif bagi kehidupan antara lain
1.
Menjadi
lapangan kerja bagi sebagian orang, seperti pemulung, pengepul barang bekas,
supir truk sampah, sampai ke dinas kebersihan kota.
2.
Pengelolaan
sampah yang tepat dapat menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos bahkan
menjadi bahan bakar gas
3.
Sampah
plastik dapat diolah menjadi bahan bakar
4.
Dan
manfaat lainnya
Penegelolaan sampah
adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan, atau pembuangan
dari material sampah. Biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya bagi
kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam.
Praktek pengelolaan sampah berbeda antara negara maju dan
negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi diarea metropolitan biasanya
menjadi tenggunjg jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh peruasahaan pengelola sampah.
Tujuan pengelolaan sampah ada dua yaitu, mengubah sampah
menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan mengelola sampah agar menjadi
material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Ada berbagai macam metode dalam mengelola sampah dan dapat
digunakan untuk menjadi barang yang bernilai, diantaranya adalah
·
Daur
ulang
Metode ini adalah aktivitas yang paling populer yaitu dengan
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang seperti botol bekas
untuk dapat digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan . Barang yang dapat didaur
ulang seperti botol plastik, koran, kardus, majalah, dan lain-lain.
·
Pengkomposan
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan
dapat diolah menggunakan proses biologis untuk kompos, hasilnya adalah kompos
yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas metana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik, contoh dari pengomposan adalah “Green Bin Program” di
Toronto Canada yang mengolah sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di
kantong khusus untuk dikomposkan.
·
Pemulihan
energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar atau secara tidak langsung
dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara
“Perlakuan Panas” berfariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar
memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin generator. Pirolisa dan gasifikasi
adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubung, dimana sampah dipanaskan pada
suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Dilakukan diwadah tertutup pada
tekanan tinggi. Cara ini dapat mengubah sampah menjadi produk berzat padat,
gas, dan cair. Gasifikasi dan gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan
untuk mengkonfersi material organik langsung menjadi gas sintesis. Gas ini
kemudian dibakar sehingga menghasilkan listrik dan uap.
·
Metode
penghindaran dan pengurangan
Metode ini mencegah
zat sampah terbentuk atau dikenal dengan pengurangan sampah. Metode ini
menggunakan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak mendisain
produk supaya bisa diisi ulang (seperti tas belanja katun menggantikan tas
plastik). Mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang
sekali pakai (kertas tissue), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang
lebih sedikit untuk fungsi yang sama (pengurangan bobot kaleng minuman). Kita
juga dapat mendesain kaleng bekas untuk dijadikan pot bunga.
Kesimpulan:
Sampah ialah suatu bahan yang terbuang atau dibuang,
merupakan basil aktivitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi
karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya. Sampah mempunyai dampak
negatif dalam kehidupan makhluk hidup, tetapi juga mempunyai dampak positif
bagi sebagian masyarakat. Sebenarnya sampah bukanlah tidak ada harganya. Sampah
adalah sesuatu yang bernilai bila kita tahu dan mau memanfaatkannya kembali.
Uang yang dihasilkannya pun tidak sedikit.
Saran:
Masyarakat harus menyadari, bahwa disamping mempunyai dampak
negatif sampah juga mempunyai dampak positif dan dapat menghasilkan barang yang
bernilai, apabila kita mau memanfaatkannya kembali. Dengan memanfaatkan sampah,
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
Jadi, kita tidak boleh memandang sebelah mata adanya sampah disekitar kita.